Pengertian Sistem Ekonomi Campuran, Kelebihan dan Kekuranganya

Penerapan sistem perekonomian dalam suatu negara dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, letak geografis, dan kondisi fisik. Pada saat yang sama, faktor eksternal dapat mencakup keamanan global, politik dunia, kondisi ekonomi global, dan perkembangan teknologi. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa sistem yang ada di dunia. Berikut beberapa di antaranya:

Pengertian Sistem Ekonomi Campuran

Sistem Ekonomi Campuran juga dikenal sebagai ekonomi ganda karena menggabungkan sistem ekonomi pasar dan komando. Oleh karena itu, pemerintah dan pasar bekerja sama untuk mengelola sumber daya yang tersedia. Pemerintah mengakui hak milik individu selama tidak melanggar kepentingan umum.Pemerintah berperan dalam menerapkan pembatasan dan dapat melakukan intervensi.

Pemerintah membuat rencana, peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan perekonomian. pasar dalam batas wajar dan bersih, dimana pemerintah juga mengontrol. Mekanisme pasar menentukan jenis dan jumlah barang yang diproduksi.Pemerintah mengendalikan seluruh sumber daya penting yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Pemerintah dan swasta mempunyai peran yang sama dalam kegiatan perekonomian.

Namun sistem ini juga rentan terhadap masalah, terutama ketika kekuasaan pemerintah meningkat.Hal ini disebabkan oleh kesulitan kontrol atau akses yang berlebihan dan perekonomian yang kurang fleksibel. Selain itu, pemerintah berpartisipasi dalam mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi dan moneter. Kekurangan dari sistem ekonomi ini antara lain tanggung jawab pemerintah lebih besar dibandingkan swasta, meskipun negara berperan aktif dalam perekonomian.Namun, masih terdapat permasalahan ekonomi seperti inflasi, pengangguran. dan seterusnya.

Pemerataan pendapatan juga sangat sulit dicapai dalam sistem perekonomian ini. Pertumbuhan ekonomi cenderung lebih lambat dibandingkan sistem ekonomi liberal.Sektor swasta tidak dapat memaksimalkan keuntungannya karena intervensi pemerintah, dan sulit untuk menentukan batasan sumber produksi yang dikendalikan oleh negara dan sektor swasta. Sistem ekonomi ini mencakup negara-negara berikut: india, India, Filipina, Malaysia, Maroko, Prancis, Mesir, dan Australia.