5 Cara Agar Pinjol Tidak Bisa Sebar Data


Pinjaman Fintech atau biasa disebut Pinjaman Internet (pinjol) berfokus pada pinjaman dan transaksi pinjaman berbasis teknologi. Meskipun menguntungkan peminjam, beberapa pinjaman online ilegal menerapkan praktik tidak adil dan membahayakan peminjam, misalnya dengan menawarkan pinjaman dengan suku bunga dan biaya tinggi serta skema keterlambatan pembayaran tanpa batas. Oleh karena itu, peminjam harus menanggung risiko tidak dapat melunasi pinjamannya tepat waktu. Risiko yang dihadapi peminjam beragam, mulai dari ancaman dan terorisme hingga penyebaran informasi pribadi peminjam baik di jejaring sosial maupun di informasi kontak ponsel (HP)

Bagaimana Anda dapat melakukan transaksi peminjaman uang dengan aman tanpa khawatir informasi pribadi Anda tersebar? Mari pelajari tujuh cara mencegah penyebaran informasi berikut.

1. Blokir Akses ke Data Kontak

Salah satu cara untuk mencegah data Pinjoli dibagikan adalah dengan memblokir akses ke aplikasi. Diketahui bahwa pengajuan pinjaman online hanya dapat dilakukan melalui ponsel, pihak pemberi pinjaman ilegal yang tidak bertanggung jawab kerap meretas data pribadi peminjam melalui ponsel tersebut, karena merupakan senjata utama pengumpul. Padahal, pinjoli legal hanya diperbolehkan menggunakan mikrofon, kamera, dan lokasi/GPS. Untuk menghindari risiko ini, Anda perlu memblokir kontak dan media aplikasi pinjoli. Pemblokiran ini dapat dilakukan dengan menghapus akses aplikasi pinjoli dari menu pengaturan ponsel Anda. Mengakhiri akses ini akan mencegah Pinjol mengintip data pribadi Anda yang tersebar di ponsel Anda.

2. Bayar pinjaman Anda tepat waktu

Para rentenir ilegal biasanya melakukan tindakan dan ancaman teroristik karena peminjam tidak melunasi pinjamannya tepat waktu. Oleh karena itu, melakukan pembayaran tepat waktu adalah cara untuk menghindari pertukaran informasi antara pemberi pinjaman di masa depan. Sebelum mengambil pinjaman, Anda harus mengetahui legalitas pinjaman dan memahami mekanisme pemberian pinjaman, termasuk konsekuensinya. Meminjam sebaiknya dihindari jika Anda tidak mampu membayar utang secara konsisten. Namun jika Anda sudah terlanjur meminjam, segera lunasi pinjaman tersebut dan hapus permintaan pinjaman dari ponsel Anda.

3. Laporkan pinjol ilegal ke polisi

Akibat meningkatnya pengaduan pelanggaran pinjol, pemerintah melalui Badan Jasa Keuangan (OJK), Polri, Kominfo, Kemenkop UKM dan Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk memberantas pinjol ilegal dengan cara mengambil tindakan tegas dan mencegah pinjaman ilegal Jika Anda menemui kejahatan dunia maya, Anda dapat melaporkan pinjaman ilegal kepada pihak yang berwajib. Uniknya, Anda tidak perlu repot ke kantor polisi dan membuat laporan. Kunjungi saja patrolsiber.id dan isi formulir mulai dari kronologis hingga bukti. Meski tidak otomatis menjadi laporan polisi, namun pengaduan Anda bisa dilaporkan jika didukung dengan bukti yang sah.

4. Laporkan pinjaman ilegal ke OJK

Selain ke polisi, Anda juga bisa mengajukan pengaduan ke Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Caranya cukup sederhana. Anda dapat menghubungi OJK melalui WhatsApp di 081-157-157-157 atau nomor kontak resmi OJK 157. Anda juga dapat mengirimkan email ke Satgas Waspada Investasi di wariinvestasi@ojk.go. pengenal. Jika terbukti melakukan tindak pidana, OJK akan segera memblokir aplikasi Pinjoli. Melalui satgas peringatan investasi, OJK berhasil mencegah 35.616 peminjam ilegal.

5. Hindari Konten Promosi Pinjol Ilegal

Salah satu cara untuk mempromosikan Piñol ilegal adalah dengan mengupload konten Piñol ke saluran YouTube. Bahkan, Pinjol tak segan-segan menggandeng beberapa penyedia konten besar untuk menjaring lebih banyak target. Tujuan dari konten ini adalah untuk menarik pemirsa agar meminjamkan uang ke aplikasi Pinjiol yang dimaksud. Video yang dibagikan sering kali berisi bujukan dan janji penghasilan untuk menarik minat penonton. Untuk menghindari ajakan tersebut, Anda harus menghindari iklan pinjaman ilegal. Sangat disarankan juga untuk melaporkan video agar YouTube dapat menghapus dan memblokirnya.

6. Buatlah kesepakatan

Agar pihak yang meminjamkan tidak menyebarkan informasi, dimungkinkan untuk menyepakati dengan pemberi pinjaman metode penyelesaian mana yang bisa atau tidak bisa dipenuhi. Setelah hal ini disepakati, sebaiknya buatlah kesepakatan dengan pihak pemberi pinjaman agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

7. Meningkatkan literasi keuangan

Rendahnya tingkat literasi keuangan di sektor publik telah menyebabkan maraknya penipuan melalui pinjaman ilegal. Pinjaman ilegal biasanya menawarkan pinjaman online yang dapat ditarik dalam hitungan menit. Korban selanjutnya adalah masyarakat yang tertarik dengan godaan untuk meminjam, tanpa mengetahui legalitasnya.Meningkatkan literasi keuangan dapat dimulai sejak dini dengan mengikuti seminar dan mengenal berbagai pengaturan keuangan. Literasi keuangan dan berpikir kritis memudahkan dalam membedakan pinjaman online sah dan tidak sah.

Selain itu Anda juga dapat meninjau kembali hak dan kewajiban Anda sebagai pengguna layanan pinjaman online. Mengajukan pinjaman pada pinjaman yang terdaftar di OJKMenggunakan pinjaman yang sah merupakan salah satu cara untuk menghindari penyebaran informasi pada pinjaman selanjutnya. Pinjaman online terpercaya terdaftar dan dipantau langsung oleh OJK. Pinjol resmi mempunyai legalitas resmi serta mekanisme peminjaman dan pengembalian yang jelas, Pinjol legal juga tidak memiliki informasi sebanyak pinjol ilegal, hanya mengenai kamera, microphone dan lokasi saja.

Oleh karena itu, kemungkinan data Anda diretas oleh pinjaman resmi juga sangat kecil. Suku bunga dan biaya pinjaman untuk pinjaman resmi sejalan dengan praktik saat ini. Inilah 7 cara mencegah pemberi pinjaman membagikan informasi pribadi Anda yang perlu Anda ketahui. Jika Anda tertarik untuk mengambil pinjaman online, pilihlah aplikasi pinjaman yang berada di bawah OJK untuk mencegah penyebaran data pribadi..